Bahan Finishing Mebel merupakan lapisan penentu terhadap hasil akhir suatu proses finishing sesuai dengan pilihannya.
Finishing Mebel adalah proses pemberian lapisan pada permukaan mebel dengan tujuan agar dapat menjadikan barang terlindungi dan lebih awet, juga dapat memberi tampilan memikat pada mebel sehingga tampak lebih indah, mewah dan elegan.
Finishing mebel merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu, terlatih dan dituntut dengan banyaknya pengalaman, agar bisa mendapatkan hasil akhir yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan.untuk itu sebelum melakukan kegiatan finishing, sebaiknya kita pikirkan dulu bahan apa yang akan kita gunakan, ya tentunya kita pilih yang sesuai dengan kondisi barang dan keinginanan.
yang penting jangan sampai asal pilih bahan finishing mebel kita.
Ada beberapa macam bahan finishing yang dapat kita pakai, diantaranya ;
1. MELAMINE
Finishing berbahan dasar melamine adalah finishing yang tergolong baru dan sedikit lebih mahal.
pada saat ini banyak konsumen lebih memilih mebel yang finishingnya menggunakan melamine, tuntutan pasar inilah yang membawa pengaruh pada para pengrajin mebel untuk menggunakan melamine sebagai bahan dasar finishing mebelnya.
produk melamine banyak terdapat di toko bangunan, ada merek impra, furnikute, alfa gloss dll.
tiap produk menyediakan wood filler, wood stain / pewarna, sending seller dan melamine.
untuk pewarnaan bisa memilih wood stain cocoa brown, salak brown, dark brown, candy brown, dll.
sedangkan untuk tampilan akhir bagi mereka yang menyukai elegan bisa menggunakan melamine doff, dan bagi mereka yang menyukai tampilan mewah bisa menggunakan melamin semi gloss atau gloosy.
Finishing denagan melamine ini mampu memberi kepuasan tersediri yaitu dapat menjadikan furnitur terkesan mewah dan elegan. namaun finishing melamine ini hanya cocok untuk barang furnitur yang ditempatkan di dalam rumah ( interior ).
2. TEAK OIL
Teak oil adalah bahan dasar finishing kayu yang sangat sederhana dan mudah cara aplikasinya. karena teak oil tidak membentuk film dan cara penggunaannya cukup dengan membasahi kain ( kain yang berbahan kaos ) dengan teak oil tersebut kemudian mengoleskannya pada furniture yang akan di finishing,atau bisa juga dengan cara melumuri memakai kuas,dengan demikian teak oil akan masuk kedalam pori-pori kayu.
setelah itu diamkan beberapa saat kmudian dibersihkan menggunakan lap kain yang kering.
Finishing dengan bahan dasar teak oil ini sangat sederhana dalam penggunaannya dan hasilnya tidak tahan lama, tidak tahan terhadap air dan cepat pudar sehingga membutuhkan pengulangan olesan teak oil kembali.
3. PERNIS
Pernis adalah salah satu bahan finishing yang sudah sejak lama digunakan untuk melapisi kayu atau perabotan rumah tangga karena harganya yang cukup murah dan pengaplikasiannya sangat mudah baik untuk para pekerja pemula.
pengaplikasiannya secara manual cukup meratakan cairan pernis pada permukaan furniture yang akan kita finishing dengan menggunakan kuas, dengan catatan kayu atau furniture yang akan difinishing harus dipastikan terlebih dulu sudah benar benar rata dan halus.
finishing dengan pernis bertujuan untuk melindungi furniture / permukaan kayu dari panas matahari, goresan, noda, dan air.
Sayangnya pemakaian bahan ini tidak mampu memberikan tampilan keawetan, dengan berjalannya waktu permukaan kayu atau furniture mudah terlihat memudar dan kusam, sehingga menuntut kita untuk selalu memberi lapisan pernis ulang lagi.
4. POLITURE
Finishing berbahan dasar shellac (serlak) adalah finishing mebel yang banyak digunakan oleh para pengrajin mebel dari dulu sampai sekarang.
Shellac wujutnya berupa serpihan berwarna kuning, dan ada juga yang berupa batangan
shellak dicairkan dengan menggunakan alkohol atau spirtus.
aplikasi finishing berbahan dasar shellak ini bisa dikerjakan dengan cara disemprotkan menggunakan spry gun / spet, juga bisa dilakukan secara manual.
Pengerjaannya bisa menggunakan kuas atau kain kaos yaitu membasahi kain (kain berbahan kaos ) dan memoleskan pada permukaan mebel secara berkala, sehingga mendapatkan lapisan tipis / film.
semakin banyak polesan yang kita lakukan secara berkala dan berulang ulang akan membuat politure ini semakin tebal dan indah.
Finishing bakaran adalah finishing barag-barang mebel yang proses kegiatannya dengan menyemburkan api ke permukaan kayu / berang mebel menggunakan alat penyembur api dengan jarak kurang lebih 50 cm dari alat agar kondisi barang lebih aman dan hasilnya baik, kemudian barang yang sudah dibakar disikat dengan sikat baja yang halus dan dibilas dengan air hingga debu bakaran hilang dan serat kayu nampak menonjol, setelah kering dilanjutkan
dengan pewarnaan dan pewarnaannya memakai bermacam macam warna cat mobil dan lanjutkan dengan cat tembok warna hitam untuk mengisi pori pori kayu, setelah kering lakukan pembersihan cat tembok dengan air sampai bersih hingga tertinggal yang masuk kedalam pori-pori kayu, diamkan setelah kering lakukan penyemprotan tampilan akhir.
dengan pewarnaan dan pewarnaannya memakai bermacam macam warna cat mobil dan lanjutkan dengan cat tembok warna hitam untuk mengisi pori pori kayu, setelah kering lakukan pembersihan cat tembok dengan air sampai bersih hingga tertinggal yang masuk kedalam pori-pori kayu, diamkan setelah kering lakukan penyemprotan tampilan akhir.
Dan untuk lapisan akhir menggunakan melamine atau pernis yang berfungsi sebagai pelindung dari goresan, juga berfungsi sebagai penguat warna cat.
4 comments
commentsuntuk yang cat bakaran bagaimana caranya ?
ReplyTrims atas ilmunya ...smoga mendapat balasan berlipat ganda dari ALLAH SWT
Replymakasih atas kunjungannya mbk Siti Nuraini Kadir Akili harapan saya tulisan tersebut bermanfaat
ReplyApakah bisa menggunakan teak oil untuk mewarnai kayu, kemudian finishingnya menggunakan melamin? "Untuk pengerjaan gitar"
Reply